Pantai Lampuuk
Salah satu pantai yang paling parah terdampak oleh tsunami
2004 silam adalah pantai Lampuuk. Pantai yang dikenal sebagai primadona
pariwisata Aceh ini sebenarnya tidak berada di Banda Aceh melainkan Aceh Besar,
hanya saja lokasinya cukup dekat dari Banda Aceh yaitu sektiar 20 kilometer
saja.
Pantai Lampuuk sangat cocok untuk dijadikan spot berenang
dan pemotretan karena ombak lautnya termasuk tenang pada sisi barat dari
pantai, dan pada sisi timur terdapat rumah- rumah yang unik serta tebing yang
cocok banget bagi sobat yang suka dengan potografi. Pantai ini juga menawarkan
berbagai macam hiburan menarik seperti banana boat dan bermain dengan
menggunakan jet ski (dulu ada sekarang mudah-mudahan masih ada)
Pantai dengan pasir putih dan ditumbuhi pepohonan pinus yang
indah menambah suasana eksotis pantai ini. Gak bakalan rugi kalo nyempatin
waktu untuk mampir kesini. Kalo dilihat sepintas keadaan alamnya hampir mirip
kaya Pantai Goa Cemara yang ada di Bantul Yogyakarta.
Pantai Lampuuk terletak di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh
Besar. Jarak dari Kota Banda Aceh sekitar 20 kilometer, saya menyarankan kalau
mau pergi ke tempat ini dan tidak banyak orangnya pergi saja sabtu pagi atau
hari kerja, karena kalau hari minggu pantai ini sangat ramai
Ujung Pancu
Liburan ke Aceh, pastikan sobat juga singgah ke Kawasan Ujung Pancu di Aceh Besar. Kawasan ini menawarkan pemandangan alam yang indah, di mana laut dan bukit menjadi daya tarik utama. Sobat bisa mancing sampai hiking.
Untuk menuju kawasan ini, traveler bisa menempuh perjalanan darat sekitar 20 Menit dari pusat Kota Banda Aceh. Di hari libur, banyak keluarga yang datang ke sekitar kawasan ini untuk berekreasi.
Bagi sobat yang hobi mancing, di sini juga merupakan kawasan favorit para pemancing di sekitar Banda Aceh dan Aceh Besar. Namun bagi yang hobi hiking, di kawasan ini ada rute menuju pantai Lhok Mata'i yang memberikan pemandangan menarik di sekitar perjalanan saat melintasi bukit.
Saya pribadi sering datang kesini berulang kali pada saat weekend untuk piknik, dengan melakukan perjalanan sekitar 20 menit menaiki bukit ke pantai yang dituju, pantainya tergolong bersih dan masih banyak ikan dan biota laut lainnya yang terlihat dari atas pantai
Jika sobat berwisata ke Aceh, jangan lupa untuk mampir ke Ujung Pancu di Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Dijamin akan terpesona oleh keindahannya.
Museum Sejarah Aceh
Sobat yang seneng dengan wisata sejarah harus mampir ke
Museum Sejarah Aceh. Museum ini menyimpan begitu banyak cerita terkait sejarah
perkembangan Aceh dari masa ke masa, termasuk sejarah sebelum Indonesia terbentuk
kamu bisa pelajari disini.
Museum Sejarah Aceh terletak di jalan Alauddin Mahmud Syah,
Banda Aceh. Didirikan pada masa pemerintahan Hindia – Belanda pada tanggal 31
juli 1915 oleh Gubernur Sipil dan Militer Aceh Jenderal H.N.A Swart.
Gaya bangunan dari museum ini adalah khas dan identik dengan
rumah tadisional Aceh atau lebih dikenal dengan Rumoh Aceh.
Koleksi benda bersajarah Aceh bisa kamu temukan di museum
ini, salah satu koleksi fenomenal dan sangat populer dari museum ini adalah sebuah
lonceng yang telah berusia 1400 tahun.
Lonceng yang diberi nama ‘Lonceng Cakra Donya’ ini merupakan
hadiah yang diberikan kaisar China dari dinasti Ming kepada Sultan Pasai pada
abad ke – 15.
Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman merupakan simbol kejayaan Ummat
Islam di Aceh, selain difungsikan sebagai tempat ibadah, masjid ini juga mampu
menarik wisatawan untuk berkunjung ke Banda Aceh.
Masjid megah ini telah mendapatkan predikat ‘Daya Tarik
Wisata Terbaik’ dalam kompetisi Pariwisata Halal Dunia di Abu Dhabi, gak cuma
wisatawan lokal, wisatawan mancanegara pun kepincut dengan keindahan Masjid
Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Terletak di jantung Kota Banda Aceh, Masjid Raya
Baiturrahman merupakan masjid Kesultanan yang dibangun oleh Sultan Iskandar
Muda pada tahun 1022 Hijiyah/ 1612 Masehi, atau sekitar 395 tahun silam
Daya tarik dari masjid ini terletak pada arsitekur nya yang
sangat indah dan sudah pasti karena sejarah yang melekat pada Masjid Raya
Baiturrahman.
Jika dilihat sejarahnya, masjid ini ternyata pernah di bakar
pada masa agresi militer yang dilakukan oleh Belanda pada tanggal 1290 Hijriyah
/ 10 April 1873 Masehi. Namun, untuk meredam amarah Bangsa Aceh pada masa itu,
maka masjid ini dibangun kembali pada tahun 1877.
Sejarah fenomenal yang masih segar dalam ingatan adalah saat
terjadi musibah dahsyat tsunami di Aceh yang menewaskan lebih dari 150.000
jiwa, saat itu Masjid Raya Baiturrahman berdiri kokoh ditengah terjangan air
laut yang menghancurkan semua yang dilewati.
Kini wajah Masjid Raya Baiturrahman mulai dipoles oleh
pemerintah Aceh, kamu yang belum pernah mampir ke masjid ini atau cuma liat –
liat dari foto doang bakalan kaget ngeliat penampilan baru dari Masjid ini.
Masjid ini sudah beberapa kali di renovasi dan renovasi yang terakhir saya
lihat terdapat penambahan "payung" di halaman masjid sehingga masjid
ini kelihat hampir sama seperti yang terdapat di Masjid Nabawi yang ada di
Madinah
Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh dibuka pada tahun 2009 dan sengaja dibangun
untuk mengenang kisah pilu tsunami Aceh, para korban tsunami dan penghargaan
atas negara – negara yang turut andil dalam pemulihan pada masa itu.
Museum tsunami Aceh ini juga dipergunakan sebagai pusat
penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami serta dijadikan juga
sebagai pusat evakuasi jika suatu saat bencana yang tidak diinginkan ini
kembali lagi.
Selain megah, bangunan indah yang di arsiteki Kang Emil ini
memiliki banyak makna dari setiap landscape nya. Misalnya saja, saat memasuki
gedung museum bergaya panggung ini kamu harus melewati lorong sempit dan gelap
yang berada diantara dua dinding air yang menjulang tinggi. Melaui design ini
seakan – akan Kang Emil mengajak kita untuk merasakan suasana menegangkan saat
tsunami itu terjadi.
Bangunan ini terdiri dari empat lantai, pada bagian langit –
langit gedung ini kamu akan melihat banyak bendera negara – negara yang turut
membantu Indonesia dalam pemulihan pasca tsunami, ini merupakan simbol
penghargaan yang diberikan kepada mereka.
Museum Tsunami Aceh terletak di pusat kota Banda Aceh,
tepatnya di Jalan Sultan Iskandar Muda, berdekatan dengan lapangan Blang Padang
dan sektiar 400 meter dari tempat wisata religi Masjid Baiturrahman.
Kapal PLTD Apung
Dahsatnya tsunami Aceh tahun 2004 silam bisa terlihat dari
tempat wisata sejarah tsunami yang satu ini. Kapal PLTD Apung seberat 2.600 ton
bisa diseret oleh air hingga sejauh 5 kilometer tanpa bantuan mesin kapal.
Dulunya kapal ini berfungsi sebagai sumber tenaga listrik
bertenaga diesel yang menyuplai wilayah Ulee Lheue, tempat kapal ini ngetem
waktu itu. Namun, dengan kekuatan alam kapal dengan luas 1.900 meter persegi
dan panjang 63 meter dengan berat 2.600 ton, kini kapal ini bersandar di
pemukiman warga di Punge Blang Cut, Banda Aceh.
Kapal PLTD Apung kini menjadi daya tarik wisatawan untuk
berkunjung ke Banda Aceh, selain untuk foto – foto, rasa penasaran bagaimana
kedahsyatan tsunami Aceh membuat minat wisatawan semakin tinggi untuk
berkunjung kesini.
Kalau mau melihat kisah pilu melalui gambaran foto pasca
tsunami pada waktu itu, di sekitar kapal ini juga telah dibangun sebuah ruangan
untuk menyimpan berbagai koleksi foto saat kejadian tsunami.
Kapal Di Atas Rumah
Salah satu tempat wisata di Banda Aceh yang unik, menarik
dan mematahkan semua logika manusia adalah kapal nelayan yang berdiri gagah
diatas sebuah rumah warga. Kapal yang tersangkut di atas rumah ini adalah
sebuah bukti bagaimana dahsyatnya tsunami pada masa itu
Kini, selain dijadikan salah satu monumen peristiwa
bersejarah di Aceh, kapal di atas rumah ini menjadi salah satu daya tarik
tempat wisata di Banda Aceh. Wisatawan tak henti – henti berkunjung ke salah
satu monumen tsunami bersejarah ini.
Lokasi wisata kapal di atas rumah ini terletak di daerah
Gampong Lampulo, Banda Aceh. Untuk tiba ditempat ini sangat mudah, lokasinya
nggak jauh dari Puskesmas Lampulo, tepat di belakang Sekolah Dasar (SD) Coca
Cola Banda Aceh.
kalau sobat datang kesini saya sarankan coba datang dan
minta di ceritakan dengan warga sekitar terdapat cerita yang unik dimana pada
saat tsunami dan beberapa orang yang berada di dalam rumah di bawah kapal itu
sebenarnya ditolong oleh kedatangan kapal yang pada saat itu banyak orang yang
terperangkap di dalam rumahnya sendiri
Nah itu dia7 tempat wisata yang wajib sobat kunjungi,
apabila ada pertanyaan silahkan bertanya di kolom komentar
2 comments:
Wah aceh coleh juga nih jadi destinasi selanjutnya, thanks uda sharing ya..
Air Terjun Oenesu
Gohu Ikan
Keripik Sukun Manokwari
Danau Kaco Jambi
Kuliner Holat Kota Padangsidimpuan
Perkebunan Teh Kayu Aro Jambi
Sohk Muara Karang
Kawah Putih Tinggi Raja
sama2 sobat, thanks uda mampir
Posting Komentar